cerita sebelumnya...
3 menit berlalu, aku masih aja kebingungan bedain turunan dan datar, tiba- tiba buk..! kak ari jatuh, arbie ketawa juni cuma berdehem aku nahan tawa kayak di trans tv. fuhh,.. akhirnya, anak tangga yang burem itu lewat. sekarang tempat yang terang dan rame, para guru,tentara dan anggota osis, ada disini.
pos 2 sama pos 3 dah lewat. sekarang waktunya ke pos 4. aku nanya sama pak harist "pak, pos 4 dimana..?" "oh, disana naik aja ke atas. nanti ada yang kasih tanda" "tanda apaan?" arbie nanya "kayk senter gitu.." " oh-" aku sekarang ngerti.
kami naik ke tempat naikkan itu. "eh mana lampunya?" "lah mana ku tau..?" ari dan arbie asik tanya jawab. "dikirain tau" arbie akhirnya menyudahkan perta jawab yang hampir gak berujung itu."jadi gimana..?" akhirnya aku nanya juga "balik?" tanyaku lagi " yaudah" ari menyetujui ide gila ku itu. "turun nih..?" juni memastikan. "yo'a" jawabku seadanya.
akhirnya kami turun, "kok kalian turun..?" tanya pak harist F. "kagak ada pak, pos nya" arbie menjelas kan ""ada kok tinggal lurus sedikit lagi" " bener pak..?" tanyaku " iya.." "yaudah ayo naik..!" kami kembali naik. kali ini ada suatu penampakan aneh. sebuah "putih - putih" lagi bersandar di pinggiran jalan aku melotot meastikan kalo itu cuma bayangan. arbie jalan ngedeketin aku,ari dan juni cuma bantuin arbie ngeliatin si pocong. jarak antar arbie dan pocong itu hanya sekitar 3 meter. tiba- tiba dia lari ke bawah sambil teriak - teriak. "pocong..!!" kami melongo sebentar lalu mengikuti jejak arbie (?) yaitu lari tunggang langgang.
kami dah nyampe bawah kali ini kak chika berperan sebagai penyemangat kami. "pocong? masa' sih?" "suer kak" aku mencoba membuat kak chika percaya walau hasilnya nihil. "udah kalian keatas lagi sana,.." "kasian tuh kelompok 9 sama 10 harus nunggu" akhirnya kami pasrah. dengan modal kalo takut bilang chika tiga kali kami jalan mendekati pocong jadi - jadian itu. aku ngerasa takut chika - chika - chika aku mencoba resep berani milik kak chika tapi tetep aja aku masih takut.aku nengok ke bawah, "eh kayaknya disana ada orang.." kataku " masa'..?" tanya ka juni "gak tau juga sih.." "eh bie, coba kamu ke bawah situ, liat bener apa kagak ada orang" aku nyuruh kak arbie "enak aja,.! takut nih"
"woi yang di atas..! dah nyampe mana..? kita mau naik nih..!" kata kelompok 9. "ki ta masih di seperempat jalan..! kalo mau sini temenin kita di atas..!" jawab ari. karena kami kelamaan kelompok 9 akhirnya naik. "woi tu apaan..?" tanya seorang dari kelompok 9 "pocong kali" jawab yang lain asal. "jadi mau ke mana..?" tanya yang lain. "ke atas pocong bawah orang baju hitam" kata arbie. "tunggu kelompok berikutnya aja" kata juni. ide kak juni di sepakati antar kelompok. kami akhirnya menunggu kelompok 10 dateng.
orang misterius itu ngedeketin kami. aku langsung ngumpet (?) kebelakang kak juni "Waa..!" orang itu gak baca situasi, serempak kami loncat - loncat kaget. "waaa...!!!"----(lanjut) malam yang sepi. tentara itu tiba- tiba pergi. kami yang tadinya teriak - teriak gak jelas, sekarang hanya diam menuggu kelompok 10.
#bersambung...
"woi yang di atas..! dah nyampe mana..? kita mau naik nih..!" kata kelompok 9. "ki ta masih di seperempat jalan..! kalo mau sini temenin kita di atas..!" jawab ari. karena kami kelamaan kelompok 9 akhirnya naik. "woi tu apaan..?" tanya seorang dari kelompok 9 "pocong kali" jawab yang lain asal. "jadi mau ke mana..?" tanya yang lain. "ke atas pocong bawah orang baju hitam" kata arbie. "tunggu kelompok berikutnya aja" kata juni. ide kak juni di sepakati antar kelompok. kami akhirnya menunggu kelompok 10 dateng.
orang misterius itu ngedeketin kami. aku langsung ngumpet (?) kebelakang kak juni "Waa..!" orang itu gak baca situasi, serempak kami loncat - loncat kaget. "waaa...!!!"----(lanjut) malam yang sepi. tentara itu tiba- tiba pergi. kami yang tadinya teriak - teriak gak jelas, sekarang hanya diam menuggu kelompok 10.
#bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar